Minggu 18 September 2016 saya berkesempatan mengikuti kegiatan ignition 2 yang hadir di Yogyakarta, kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian program dari gerakan 1000 startup digital, gerakan ini menargetkan terciptanya 1000 startup digital di tahun 2020, yang kemudian dapat menjadi solusi akan permasalahan – permasalahan di Indonesia.
Indonesia
memiliki potensi digital yang sangat besar, yaitu 93,4 juta pengguna internet
dan 7,1 juta pengguna smartphone namun masih sedikit sekali yang memanfaatkannya.
Seandainya kita menciptakan solusi melalui startup digital yang mampu
menjangkau lebih banyak orang, tentu impact yang dirasakan akan jauh lebih
besar. Dan setiap masalah yang ada di Indonesia sebenarnya merupakan peluang bagi
siapa pun untuk berkontribusi memberikan problem
solving
kegiatan ini dilaksanakan dengan konsep
diskusi, diskusi pertama diisi oleh panelis - panelis yang sangant inspiratif yaitu, Alfatih Timur (founder kitabisa.com), Leonika Sari (founder Reblood ) dan Alamanda Shantika
(VP, Gojek) tema yang diangkat dalam sesi ini adalah “Don’t Start a Business,
Solve a Problem” Membahas
mengenai pemahaman basic yang diperlukan untuk siapa pun yang ingin
membangun startup, masing – masing panelis menjelaskan bagaimana awal kali
mereka membangun startup, yang notabenenya dimulai karena sebuah permasalahan. Selain
itu para panelis menjelaskan ketika kita hendak membangun sebuah startup kita
perlu mengetahui target kebutuhan yang diinginkan oleh calon costumer, dan hal
ini bisa dilakukan dengan membuat kuisioner kepada calon costumer tentang apa
yang mereka butuhkan.
Pada sesi berikutnya tema yang diangkat adalah “Think
Like a Founder” penjelasan
mengenai bagaimana memberikan keputusan keputusan penting saat kita
memimpin sebuah tim, menentukan arah kebijakan yang strategis dan memaksimalkan
manfaat dari startup yang telah kita bangun. Salah satu contoh kasusnya adalah
ketika founder kakatu, Nur awaludin
merubah konsep startupnya yang semula tidak berbayar kemudian menjadi berbayar,
keputusan mengubah layanan website-nya
menjadi berbayar didasari beberapa pertimbangan salah satunya demi mengcover
biaya – biaya operasional agar website-nya dapat terus memberikan layanan
terbaik. Namun ia tidak mengubah total layanannya menjadi layanan berbayar,
tetapi menyediakan 2 opsi dengan fitur yang berbeda satu fitur premium dan yang
satunya fitur free
“Fail Fast, Fail Forward” dalam setiap
perjalanan hidup setiap orang pasti mengalami kegagalan, dalam sesi ini para
panelis yaitu Frida Dwi Iswantoro, Co-founder, Agate Jogja dan Hiro Whardana, CEO &
Co-founder, CODEinc menjelaskan
bagaimana menyikapi kegagalan itu sendiri, satu kutipan yang sangat inspiratif
dari mas hiro, yang menganggap bahwa kegagalan itu tidak ada namun lebih kepada
sebuah pelajaran baru untuk kemudian lebih baik.
Pada
sesi diskusi terakhir, tema yang diangkat adalah “Building a Sustainable
Startup” mas iwan, founder indoCPA menjelaskan bahwa
passion menjadi hal yang penting untuk tetap continue di dunia startup, sejak
kecil ia mulai berwirausaha dan hingga saat ini pun ia berwirausaha yang
dikembangkan di ranah digital
Masing masing sesi memiliki korelasi yang intinya
merupakan pola pikir untuk membangun sebuah startup digital, dimulai dengan
melihat permasalahan yang ada hingga terciptanya sebuah startup kemudian
mempertahankan agar startup yang telah dibangun berkelanjutan dan berdampak
luas demi kebaikan indonesia.
Demikian.
#1000StartupDigital